Rahadi Teguh Prasetyo

Menjadi pembina osis di usia yg tergolong muda 22 tahun memang bukan tujuan & harapan saya, bahkan tak pernah sedikit pun terbesit dipikiran saya akan mendapatkan posisi yg tergolong strategis di struktural organisasi sebuah sekolah. Iya, strategis krn di posisi ini kita dilibatkan utk ikut serta dalam menentukan arah kemana sekolah ini.

Tak pernah menyangka memang ketika baru bekerja sekitar 2 bulan saya di panggil pimpinan utk datang ke ruang kepala sekolah. Ada beberapa pejabat penting waktu itu waka. kurikulum, waka. kesiswaan, waka. sarpras & sdm, waka. humas, KPSK RPL dan pimpinan sekolah. Saya tak mengira bakal di tunjuk untuk menjabat sebagai pembina osis.

Bukan hal yg mudah waktu itu untuk berbicara di depan para pimpinan. Ditambah saya orang baru disekolah ini. Saya belum begitu mengerti dengan iklim dan suasana lingkungan sekolah ini.

Dengan berbagai pertimbangan dan dituntut untuk mengambil keputusan saat itu juga, akhirnya saya terima jabatan ini sebagai tugas yg diberikan pimpinan kepada anak buahnya. Saya akan terima tugas ini dan menjalankan dengan sebaik-baiknya. Tentunya saya tdk bisa berjalan sendiri saya butuh bimbingan dari semua pihak. Saat itu saya meminta dengan hormat kepada para pimpinan untuk ikut serta membimbing saya ketika dirasa saya tidak sesuai.

Alhamdulillah, saya jalankan amanat ini dengan sepenuh hati.

Tak pernah menyangka apa yang bakal saya peroleh, yang jelas saya kerjakan apa yg bisa saya kerjakan dengan sebaik-baiknya tanpa pernah terbesit sedikit pun akan jadi apa dan bagaimana nantinya.